aplikasi rekomendasi untuk membuat spectrum music
Download Wondershare Filmora 11 Pro Full Crack GoogleDrive
untuk cara instalasinya ada didalam rar
jangan lupa matikan antivirus
aplikasi rekomendasi untuk membuat spectrum music
Download Wondershare Filmora 11 Pro Full Crack GoogleDrive
untuk cara instalasinya ada didalam rar
jangan lupa matikan antivirus
DOWNLOAD Cdr DOWNLOAD Png |
SMA Negeri (SMAN) 1 Takengon,didirikan pada tahun 1957, memempati lokasi gedung peninggalan Tiong Hoa, terletak di atas tanah seluas 3.048 meter persegi. Mula – mula hanya ada bangunan induk dengan pilar – pilar bergaya Tiong Hoa. SMA Negeri 1 Takengon adalah Sekolah tertua dan pertama kali ada di Kabupaten Aceh Tengah, karena pada saat itu belum ada sekolah dan bangunan untuk bersekolah maupun tempat untuk belajar dan mengajar maka dengan kebijakan Pemerintah Daerah Aceh Tengah, maka dibentuklah suatu panitia untuk mendirikan SMA. Sementara Gedung sekolah belum ada, selama 3 ( tiga ) tahun dipergunakan gedung SGB/SGA. Setelah keputusan maka SMA dipindahkan dari gedung SGB/SGA ke Sekolah Rakyat Percobaan Tiong Hoa yang terletak di jalan pahlawan. Pada tanggal 5 Oktober 1959, SMA ini di Negerikan dengan Nomor SK:72/SK/111/1959, maka nama sekolah yang dari nama SMA Swatantera Laut Tawar menjadi SMA Negeri ABC. Pada tahun 1967 dari SMA Negeri ABC menjadi SMA Aceh Tengah Pada tahun 1977 dari SMA Aceh Tengah Menjadi SMA Negeri 1 Takengon Pada thun 1997 dari SMA Negeri 1 Takengon menjadi SMA Negeri 1 Bebesen dengan Nomor SK 035/0/1997, tanggal 7 Maret 1997. Pada tahun 1992 gedung tua peninggalan Tiong Hoa di bongkar, dibangun gedung baru yang berlantai 2 ( dua ) dengan konstruksi beton / permanen. Sebagai lembaga pendidikan menegah atas, SMA Negeri 1 Takengon merupakan SMA Negri yang tertua dan yang pertama di Kabupaten Aceh Tengah dan juga merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri tertua yang ada di Provinsi Aceh, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Takengon ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.
Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK
Letak geografis SMA Negri 1 Tiamng Gajah ini jauh dari jalan raya, sehingga terhindar dari polusi suara ( kebisingan ) dan didukung topografi berada diatas bukit yang dilintasi air pengunungan yang sejuk dan bersih, menciptakan suasana menjadi nyaman, tenang, lingkungan yang asri, sejuk menambah suasana belajar yang kondusif dan diiringi suara percikan air membuat suasana tenang dan konsentrasi dalam kegiatan belajar mengajar. sekolah ini juga merupakan juara 1 sekolah Hijau / Ramah Lingkungan katagori SMA/MA Se-Aceh.
SMA Negeri 1 Timang Gajah ini merupakan sekolah nomor dua tertua di lingkungan pemerintahan kabupaten Bener Meriah yang didirikan tahun 1986. Baru tahun 1991 statusnya menjadi negeri dengan nomor SK Menteri P dan K RI nomor 0363/0/1991 tanggal 10 Juni 1991. Sejak berdirinya SMA Negeri 1 Timang Gajah ini sudah mengalami 7x pergantian kepemimpinan, yakni sebagai berikut ;
1. Drs. Fauzi sejak tahun 1981 sampai 1986
2. Drs. Amiruddinsyah sejak bulan februari 1986 sampai bulan Mei 1998
3. Drs. Abdullah Husni sejak bulan April 1998 sampai 1 Juli 2000
4. Srie Hidayanah, S.Pd sejak tanggal 30 Agustus 2000 sampai tanggal 14 April 2003
5. Drs. Iftar sejak tanggal 05 Maret 2003 sampai dengan februari 2005
6. Salinda, S.Pd sejak bulan maret 2005 sampai dengan bulan september 2010
7. Abdullah. MD, S.Ag sejak tanggal 19 September 2010 sampai tanggal 16 Januari 2014
8. Sekarang dalam masa kepemimpinan Drs. M. Yunus
DOWNLOAD Cdr |
SDIT Al Manar atau nama lengkapnya Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Manar merupakan sebuah Sekolah Dasar Islam Terpadu Swasta yang terletak di Jl. Pondok Kelapa Selatan Rt.009/12, Jakarta Timur, Indonesia.
Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Manar memiliki kode NPSN 20109087 dan kod NSS 640705101190. Pada 2010, SDIT Al Manar memiliki 139 pelajar lelaki dan 130 pelajar perempuan, menjadikan jumlah keseluruhan murid sebanyak 269 orang
SEJARAH
Sejak berdiri pada tahun 1995 hingga saat ini, Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar telah berubah dan berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan yang cukup diminati oleh masyarakat. Awalnya Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar hanya mengembangkan pelatihan-pelatihan praktis, kursus-kursus dan lainnya.
Sambutan positif dari masyarakat membuat Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar terus mengembangkan sayapnya dengan mendirikan pendidikan formal. Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar dikelola oleh para alumni perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS
SEJARAH
Kerajinan sebagai suatu perwujudan perpaduan ketrampilan untuk menciptakan suatu karya dan nilai keindahan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu kebudayaan. Kerajinan tersebut tumbuh melalui proses waktu berabad-abad. Tumbuh kembang maupun laju dan merananya kerajinan sebagai warisan yang turun temurun tergantung dari beberapa faktor. Di antara faktor-faktor yang berpengaruh adalah transformasi masyarakat yang disebabkan oleh teknologi yang semakin modern, minat dan penghargaan masyarakat terhadap barang kerajinan dan tetap mumpuninya para perajin itu sendiri, baik dalam menjaga mutu dan kreativitas maupun dalam penyediaan produk kerajinan secara berkelanjutan.
Dengan disadarinya peranan dan arti penting dari keberadaan ‘industri’ kerajinan sebagai suatu wahana pemerataan pendapatan, penciptaan usaha baru serta upaya pelestarian hasil budaya bangsa, maka celah-celah keberadaannya mulai tersimak dan menggugah tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, utamanya mereka yang erat kaitannya dengan seni budaya kerajinan itu sendiri, seperti para pecinta/peminat barang-barang seni dan kerajinan, tokoh masyarakat dan para seniman serta para ahli yang menggeluti bidang seni serta kerajinan.
Dilandasi kesadaran akan kelangsungan hidup dari kerajinan yang menopang kehidupan berjuta-juta keluarga yang dihadapkan pada kemajuan teknologi industri di satu sisi dan pelestarian nilai budaya bangsa yang harus tercermin dalam produk kerajinan, maka dipandang perlu adanya wadah partisipasi masyarakat bertaraf nasional yang berfungsi membantu dan sebagai mitra pemerintah dalam membina dan mengembangkan kerajinan. Itulah latarbelakang berdirinya Dewan Kerajinan Nasional yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bersama 2 Menteri, yaitu Menteri Perindustrian dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor: 85/M/SK/3/1980 dan Nomor: 072b/P/1980, tanggal 3 Maret 1980 di Jakarta.
Untuk mendukung kelancaran kegiatannya di tingkat daerah, dengan dipayungi Surat menteri Dalam Negeri Nomor: 537/5038/Sospol, tanggal 15 Desember 1981, dibentuklah organisasi DEKRANAS tingkat daerah (DEKRANASDA). Kepengurusan DEKRANASDA dikukuhkan oleh Ketua Umum DEKRANAS atas usulan daerah.
Dari sejak berdirinya, perjalanan DEKRANAS sudah cukup panjang dan sudah 5 periode masa bakti kepengurusan. Adapun kepengurusan DEKRANAS masa bakti tahun 2004-2009, sesuai amanat Munas DEKRANAS tanggal 18 April 2005, adalah berdasarkan Surat Keputusan Bersama 6 Menteri, yaitu: Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Menteri Negara Koperasi dan UKM, serta Menteri Negara BUMN, dan mengalami perubahan yang ditetapkan pada tanggal 27 April 2005.
KEPENGURUSAN
Pelindung DEKRANAS adalah Isteri Presiden Republik Indonesia.
Penasihat DEKRANAS terdiri dari:
Dewan Pertimbangan terdiri dari:
Pengurus DEKRANAS terdiri dari:
Pengurus DEKRANAS Provinsi sekurangkurangnya terdiri atas:
Pengurus DEKRANAS Kabupaten/Kota sekurangkurangnya terdiri atas:
Untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta, isteri Bupati/Wali kota bertindak sebagai koordinator.
TUJUAN
DEKRANAS mempunyai TUJUAN, yaitu:
DOWNLOAD Png DOWNLOAD Cdr |
Kuning : Reje (Bupati), Si Musepet SuketHijau : Imem (MPU), Si Muperlu SunetMerah : Petue (Tokoh/Cendikiawan) Si Musidik Sasat.Hitam : Rakyat (DPRD) Musara Pakat.
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia adalah satu-satunya Organisasi Profesi Kefarmasian di Indonesia yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 41846/KMB/121 tertanggal 16 September 1965.Nama Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia ditetapkan dalam Kongres VII Ikatan Apoteker Indonesia di Jakarta pada tanggal 26 Februari 1965 dan merupakan kelanjutan dari Ikatan Apoteker Indonesia yang didirikan pada tanggal 18 Juni 1955, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Pada tahun 1955, beberapa apoteker di Jakarta mulai merasakan perlunya suatu organisasi apoteker yang dapat memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan-kepentingan farmasi pada umumnya dan kepentingan-kepentingan apoteker pada khususnya.
Sehubungan dengan keinginan di atas, pada 20 April 1955 dibentuklah suatu Panitia Persiapan untuk mempersiapkan dan melaksanakan pembentukan perhimpunan apoteker nasional. Anggota Panitia Persiapan tersebut adalah Drs. E. Looho, Drs. Liem Tjae Ho (Wim Kalona), Drs. Kwee Hwat Djien dan Drs. Ie Keng Heng. Tugas dari panitia tersebut ialah menyiapkan Rancangan Anggaran Dasar, nama organisasi, dan lambangnya, Rancangan Anggaran Rumah Tangga dan menyiapkan urgensi program untuk diajukan pada Muktamar I.
MUKTAMAR I.
Para apoteker Indonesia berhasil melaksanakan Muktamar I pada tanggal 17-18 Juni 1955 dengan mengambil tempat Gedung Metropole (Gedung Megaria, red). Hasil dari Kongres I itu ialah : - Pengesahan nama organisasi "Ikatan Apoteker Indonesia" yang disingkat IKA. - Pengesahan lambang IKA. - Pengesahan Anggaran Dasar IKA. - Menetapkan Urgensi Program : Penyusunan Daftar Kebutuhan Obat, mengatur distribusi obat dan mempersiapkan industri farmasi. - Pemilihan anggota
Pengurus Besar Pertama, yakni :
Ketua : Drs. E. Looho.
Sekretaris : Drs. Moh. Kamal.
Bendahara : Drs. Tio Tiang Hoey.
Anggota : Drs. Yap Tjwan Bing, Drs. Liem Tjae Ho, Drs. Kho Han Yao, Drs. Zakaria Raib.
Alamat sekretariat : Jl. Teuku Umar 66, Jakarta.
MUKTAMAR II.
Muktamar ke II IKA berlangsung di Jakarta tahun 1956 dengan mengambil tempat di Gedung PB IDI, Jl. Sam Ratulangi. Pada Muktamar tersebut dilakukan pengesahan Anggaran Rumah Tangga yang tidak sempat disahkan dalam Muktamar I. Muktamar juga berhasil memilih Pengurus Baru, yakni : Drs. E. Looho (Ketua), Drs. M. Kamal (Penulis), Drs. Tio Tiang Hoey (Bendahara I), Drs. Liem Oei Yam Djien (Bendahara II), Drs. Zakaria Raib (anggota), dan Drs. Liem Tjae Ho (anggota). Sekretariat masih di Jl. Teuku Umar 66 (Rumah Drs. M. Kamal).
MUKTAMAR III.
Muktamar ke III IKA dilangsungkan di gedung Perhimpunan Ilmu Pengetahuan Alam, Jl. Surapati No. 1, Bandung, pada 31 Agustus - 2 September 1957. Pada Muktamar tersebut dilakukan pengesahan Laporan Tahunan 1956 - 1957, pengesahan Laporan Keuangan, pembentukan Panitia Verifikasi, menetapkan Muktamar ke IV di Jawa Tengah pada tahun 1958 dan memindahkan Redaksi dan administrasi Majalah Suara Farmasi dari Jakarta ke Bandung di bawah pimpinan DR. Poey Seng Bouw. Muktamar ke III IKA ini menghasilkan pengurus baru sebagai berikut : Drs. Zakaria Raib (Ketua), Drs. Soemartojo (Wakil Ketua), Drs. Agus Garmana (Penulis), Drs. Liem Oey Jam Djien (Bendahara), Drs. M. Kamal (anggota), Drs. Liem Tjae Ho (anggota), dan Drs. Ruskanda (anggota). Alamat Sekretariat pengurus IKA Pindah Ke Jl. Tebah III no. 25, Blok E, Kebayoran Baru, Jakarta.
MUKTAMAR IV.
Muktamar ke IV IKA diselenggarakan di Salatiga Jawa Tengah tahun 1958. Tidak ada dokumen tentang hasil keputusannya.
MUKTAMAR V.
Muktamar V IKA dan Lustrum I IKA dilangsungkan di Cipayung pada 19 sampai dengan 22 Agustus 1960. Pada acara tersebut ditetapkan Program Kerja di bidang Organisasi, Pendidikan, Produksi dan Distribusi Obat, Undang Undang Farmasi, Farmakope Indonesia dan penyebaran tenaga apoteker. Muktamar berhasil memilih pengurus baru sebagai berikut : Drs. Zakaria Raib (Ketua), Drs. E. Looho (Wakil Ketua), Drs. Purnomo Singgih (Penulis), Drs Tjoa Kian Kie (Bendahara), Drs. Liem Tjae Ho (anggota), Dra. Sri Sugati Sjamsuhidajat (anggota), Drs. Goei Tjong Tik (anggota) dan Drs. Surastomo Hadisumarno (anggota). Juga ditetapkan tempat Muktamar ke VI : Jawa Timur.
MUKTAMAR VI.
Muktamar ke VI ini dilangsungkan di Murnayati - Lawang (Jawa Timur) pada 31 Agustus - 4 September 1961, dan memilih Pengurus Besar baru yang terdiri dari Drs. Zakaria Raib (Ketua), Drs. E. Looho (Wakil Ketua), Drs. Purnomo Singgih (Penulis), Drs Tjoa Kian Kie (Bendahara) dan Drs. Lim Tjae Ho (Komisaris Umum). Muktamar juga mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang baru dan menetapkan tempat berlangsungnya Muktamar ke VII / Perayaan Windon ke I pada tahun 1963 di Jawa Barat.
MUKTAMAR VII.
Muktamar ke VII ini mempunyai arti khusus karena tidak lagi menggunakan sebutan Muktamar IKA melainkan Kongres Nasional Sarjana Farmasi. Pada Kongres ini diputuskan beberapa hal penting antara lain : - Mengubah nama, bentuk dan sifat organisasi para apoteker dari Ikatan Apoteker Indonesia (IKA) menjadi Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI). - Keanggotaan ISFI terdiri atas Sarjana Farmasi - Apoteker dan Sarjana Farmasi Non Apoteker. - Membentuk Korps Sarjana Farmasi menurut bidangnya masing-masing : Korps Sarjana Farmasi Produksi, Korps Sarjana Farmasi Distribusi, Korps Sarjana Farmasi Rumah Sakit, Korps Sarjana Farmasi ABRI (TNI, red) dan lain-lain. Muktamar ke VII ini juga telah memilih Drs. Purnomo Singgih sebagai Ketua Umum ISFI. Beberapa bulan kemudian terjadi perubahan dalam pengurus dimana Drs. Heman diangkat sebagai Ketua Sementara BPP ISFI. Karena kesibukan dalam pekerjaannya tidak memungkinkan Drs. Heman mencurahkan seluruh perhatiannya bagi organisasi, Drs. Heman kemudian digantikan oleh Drs. Soerastomo Hadisoemarno. Kemudian jabatan Ketua Sementara ini dipindahkan lagi kepada Drs. Soekaryo hingga dilaksanakan Kongres Nasional ISFI VIII di Jakarta, tanggal 30 Oktober hingga 3 Nopember 1967.
Kongres Nasional ke VIII di Jakarta ini mempunyai arti penting karena dilaksanakan ketika permulaan era kepemimpinan orde baru. Banyak keputusan dan rekomendasi yang dihasilkan antara lain adalah dipilihnya Drs. Soekaryo terpilih sebagai Ketua Umum.
Semenjak itu pula lewat beberapa kongres berkali-kali Drs. Soekaryo terpilih sebagai Ketua Umum BPP ISFI, jabatan ini dipegangnya terus sampai kini. (dikutip oleh Ahmad Subagiyo dari buku Profil Sarjana Farmasi Indonesia 1981)
VECTOR LOGO BUMDES Png .CDR |
Apakah Anda sedang mencari bentuk Logo BUMDes yang cocok untuk Anda gunakan ?
Atukah Anda sedang bingung di dalam membuat dan mencari contohnya.
Jika ia,
maka Anda berada di dalam situs yang pas.
Yang akan membantu Anda di dalam menyelesaikan problem yang sedang Anda hadapi saat ini.
Dalam menetukan sebuah logo sebetulnya mudah.
Namun juga tidak gampang.
Asalkan Anda paham filosofi dan arti dari sebuah logo itu sendiri.
Lalu bagaimana cara memilih Logo BUMDes yang baik ?
Bagi Anda yang masih awam dan sama sekali belum paham tentang
ilmu design grafis,kemungkinan akan kesulitan di dalam memilih logo
yang pas untuk sebuah branding BUMDes atau usaha lainnya.
Namun Anda tidak usah bingung,karena saya akan memberikan sedikit
tips memilih logo yang baik dan menarik..
Logo tidak Ribet
Pernah saya melihat banya logo BUMDes yang bertebaran di Internet itu sulit di pahami.
Baik dalam segi bentuk,jenis font (bentu tulisan),ataupun pemilihan warna.
Ya,
…Mereka menganggap, agar terlihat menarik, maka harus banyak unsur yang
di masukan ke dalam logo.
Akan tetapi, semua anggapan itu salah.
Karena kebanyakan dari kita atau costumer gagal paham atas perusahaan
yang seperti itu..
Makanya,saya menyarankan agar anda di dalam membuat design logo BUMDes
baiknya yang simple aja deh..
gak usah beribet seperti yang ada di internet-inteenet.
Ambil saja contoh perusahaan Apple, Nike ataupun Adidas.
Logo mereka cukup sederhana,kan !
Baik dalam bentuk,warna,ataupun jenis fontnya..
Namun di balik itu semua,logo-logo tersebut memiliki maksud dan
tentunya gampang di ingat…
ya,kan !!!
Jadi mulai sekarang, hindari pemilihan logo yang “wah” dengan
banyak aksesoris di logonya…
DOWNLOAD PngDOWNLOAD CDR
Vector Logo BUMDES Png Cdr Via GoogleDrive
BAN-PT berdiri pada tahun 1994, berlandaskan UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan PP No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Sebagai satu satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah BAN-PT memiliki wewenang untuk melaksanakan sistem akreditasi pada pendidikan tinggi. Dalam wewenang ini termasuk juga melaksanakan akreditasi bagi semua institusi pendidikan tinggi (baik untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Perguruan Tinggi Agama (PTA) dan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK); program-program pendidikan jarak jauh; dan program-program, secara kerjasama dengan insitiusi pendidikan tinggi di dalam negeri, yang ditawarkan oleh institusi pendidikan tinggi dari luar negeri (saat ini institusi pendidikan tinggi dari luar negeri tidak dapat beroperasi, secara legal, di Indonesia).
Dalam PP No. 60 tahun 1989 disebutkan bahwa BAN-PT merupakan badan yang mandiri (independen) yang diangkat dan melaporkan tugasnya pada Menteri Pendidikan Nasional.
Fungsi utama Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menurut peraturan perundangan yang ada (UU No. 20 tahun 2003, PP No. 60/1999, SK Menteri Pendidikan Nasional No. 118/U/2003), pada dasarnya adalah: membantu Menteri Pendidikan Nasional dalam pelaksanaan salah satu kewajiban perundangannya, yaitu penilaian mutu perguruan tinggi, yaitu Perguruan Tinggi Negeri, Kedinasan, Keagamaan, dan Swasta.
Lebih lanjut, dengan telah diundangkannya UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi serta telah dikeluarkannya Permendikbud No. 59 Tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional, fungsi utama BAN-PT mengalami perubahan yang cukup signifikan terutama dengan adanya pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) untuk ilmu-ilmu serumpun yang merupakan amanat dari undang-undang (UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). BAN-PT setidaknya memiliki enam peran dan tugas, yaitu: (1) mengembangkan sistem akreditasi nasional; (2) melaksanakan akreditasi institusi; (3) melaksanakan penilaian kelayakan prodi /PT baru bersama Ditjen Dikti; (4) memberikan rekomendasi dan (5) evaluasi terhadap LAM, serta (6) melaksanakan akreditasi program studi yang belum memiliki LAM serumpun.
Tata Kelola BAN-PT terdiri atas Majelis Akreditasi yang berkoordinasi dengan Menristekdikti, kemudian Majelis membawahi Dewan Eksekutif yang mebawahi 3 divisi (Divisi Program/Akreditasi, Divisi Pengembangan dan Evaluasi, Divisi Sistem dan Pengelolaan Data) serta Sekretariat. Menristekdikti bertugas mengukuhkan Dewan Majelis serta Dewan Eksekutif.